Menristek-Dikti: Siswa Yang Tidak Lulus SBMPTN, Pilih Kampus Terakreditasi

Menristek-Dikti: Siswa Yang Tidak Lulus SBMPTN, Pilih Kampus Terakreditasi
Warta Hub. Pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah diumumkan. Pemerintah meminta siswa yang tidak lulus SBMPTN kembali memilih kampus yang terakreditasi.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, di Indonesia ada 4.579 kampus yang beroperasi. Bagi siswa yang tidak lulus SBMPTN tidak boleh berkecil hati karena masih banyak pilihan kampus lain untuk menapak masa depan. Jika tahun ini tidak ada kesempatan masuk PTN, maka bisa ikut di kesempatan tahun depan.

Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini menjelaskan bahwa calon mahasiswa baru bisa memilih kampus swasta dan negeri lainnya yang membuka jalur mandiri. Saat ini kualitas kampus swasta tidak kalah dengam kampus negeri bahkan mutunya banyak yang melampaui kampus negeri.

 Sebelum masuk ke sebuah kampus baru bisa mendeteksi keaktifan perguruan tinggi itu di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT). “Kita memiliki 4.579 perguruan tinggi yang tercatat di laman PDPT. Tolong dicek kampus itu aktif atau tidak (di PDPT),” katanya di Jakarta kemarin.

Sementara Ketua Kopertis Wilayah III Illah Sailah menambahkan, tidak hanya melihat PDPT untuk melihat legalitas suatu kampus namun juga bisa mendeteksi status akreditasi di laman Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). “Saya sarankan kepada orang tua dan calon mahasiswa baru masuklah ke kampus yang akreditasinya bagus,” katanya.

Selain melihat data di laman resmi pemerintah orang tua dan calon mahasiswa juga bisa mencari tahu apakah ada konflik yang terjadi di kampus yang dituju. Entah itu kampus yang berkonflik dengan yayasan atau konflik lain yang bisa menyebabkan masalah di kemudian hari sebaiknya dihindari.

Sailah juga menyarankan bagi calon mahasiswa baru untuk mendengar cerita-cerita para alumni yang sudah menempuh kuliah di perguruan tinggi yang dituju. Harus ditanyakan apakah sistem pengajaran di kampus itu memacu semangat anak untuk belajar. Bisa juga ditanyakan kualitas dosennya dan juga fasilitas perkuliahan apakah memadai. “Kita bisa lihat track record lulusan yang dihasilkan oleh suatu kampus,” jelas Sailah.

Comments

Popular posts from this blog

Sejuk Dan Asri, Tempat Kongkow Asik Di Nara Park Bandung

Maria Sakkari Kalah Di Laga Final Akibat Kehabisan Tenaga

Fakta tentang Tanaman Rekayasa Genetik