Fakta tentang Tanaman Rekayasa Genetik
Warta Hub. Organisme yang dimodifikasi secara genetik (GMO) atau organisme hasil
rekayasa genetika sering menjadi subyek percakapan masyarakat.
Biasanya, makanan yang bersumber dari transgenik dianggap tidak sehat bagi manusia. Ada yang bilang, transgenik sebenarnya bisa memacu kanker. Berikut adalah 6 fakta tentang GMO yang harus Anda ketahui.
1. GMO sering disalah artikan
Orang yang menyebarkan bahaya tanaman transgenik sebenarnya salah menentukannya. Mereka cenderung menganggap bahwa transgenik adalah tanaman transgenik atau yang dihasilkan dari mutasi genetik.
Padahal, sejak manusia pertama kali ditanam, mereka sudah mulai memodifikasi genetika tanaman. Caranya belum canggih seperti transfer gen, proses penyilangan juga sudah termasuk modifikasi gen. Akibatnya, tanaman yang tumbuh bisa digolongkan sebagai transgenik.
2. Secara teknis, semua jagung yang kita makan adalah transgenik
Aneh kalau orang bilang makanan GMO itu berbahaya. Padahal, jagung yang biasa kita makan sehari-hari itu adalah produk transgenik
Jagung berasal dari tanaman teosinte liar. Manusia purba saat mengolah tanaman ini sebagai sumber makanannya. Melalui kegiatan budidaya manusia, teosinte berevolusi menjadi tanaman jagung.
Selama proses evolusi, komposisi genetik tanaman tentu berubah. Jadi, secara teknis, jagung adalah tehnik yang dimodifikasi secara genetika yang sudah dimodifikasi oleh manusia.
3. Transgenik dapat mengurangi penggunaan pestisida beracun
Teknologi transgenik menghasilkan tanaman yang tahan terhadap hama, salah satunya adalah kapas Bt. Tanaman kapas telah dimasukkan gen bakteri Bacillus thuringinesis agar tahan terhadap serangan ulat.
Kini, gen bakteri Bacillus thuringinesis Bt telah disuntikkan pada gen jagung, beras, dan tanaman pangan lainnya. Melalui teknologi ini, pestisida tidak lagi dibutuhkan.
4. GMO juga bisa meningkatkan kualitas makanan
Melalui teknologi transgenik dan mutasi, kita bisa memodifikasi fitur tanaman secara efektif. Para ilmuwan menggabungkan gen pembawa karakter terbaik di antara tanaman.
Banyak produk transgenik yang berhasil dikembangkan. Salah satunya adalah beras emas. Beras emas merupakan tanaman padi yang mengandung beta karoten sehingga warnanya menjadi kekuningan. Beras ini memiliki kadar vitamin A lebih tinggi dari beras biasa.
5. GMO telah membantu tersedianya makanan bagi manusia di dunia
sekuat apapun kita menolak produk transgenik, manfaatnya tidak terbantahkan. Meningkatnya populasi manusia membuat sektor pertanian harus kerja keras untuk menyediakan makanan.
teknologi penghasil transgenik telah berhasil meningkatkan produksi dalam skala besar. Ini salah satu faktor yang membuat makanan tetap tersedia bagi milyaran orang di muka bumi.
6. ada beberapa kerugian yang disebabkan oleh transgenik
Banyak orang tidak menyukai pengembangan GMO. Pasalnya, tanaman ini dianggap merusak ekosistem. Salah satu produk transgenik, padi Bt, bisa tumbuh dan tahan terhadap hama ulat. Ulat yang terbiasa makan beras, tiba-tiba mati. Dampaknya, populasi ulat bulu akan menurun, dan tentunya akan mengganggu rantai makanan di alam. (populasi ulat punah)
Produk transgenik juga bisa berbahaya dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki alergi tertentu. Misalkan Anda memiliki alergi durian, maka Anda mengkonsumsi apel transgenik yang tidak jelas asalnya. tiba tiba terkena alergi. Ternyata, apel yang Anda makan secara genetis sudah berbaur dengan gen durian.
Biasanya, makanan yang bersumber dari transgenik dianggap tidak sehat bagi manusia. Ada yang bilang, transgenik sebenarnya bisa memacu kanker. Berikut adalah 6 fakta tentang GMO yang harus Anda ketahui.
1. GMO sering disalah artikan
Orang yang menyebarkan bahaya tanaman transgenik sebenarnya salah menentukannya. Mereka cenderung menganggap bahwa transgenik adalah tanaman transgenik atau yang dihasilkan dari mutasi genetik.
Padahal, sejak manusia pertama kali ditanam, mereka sudah mulai memodifikasi genetika tanaman. Caranya belum canggih seperti transfer gen, proses penyilangan juga sudah termasuk modifikasi gen. Akibatnya, tanaman yang tumbuh bisa digolongkan sebagai transgenik.
2. Secara teknis, semua jagung yang kita makan adalah transgenik
Aneh kalau orang bilang makanan GMO itu berbahaya. Padahal, jagung yang biasa kita makan sehari-hari itu adalah produk transgenik
Jagung berasal dari tanaman teosinte liar. Manusia purba saat mengolah tanaman ini sebagai sumber makanannya. Melalui kegiatan budidaya manusia, teosinte berevolusi menjadi tanaman jagung.
Selama proses evolusi, komposisi genetik tanaman tentu berubah. Jadi, secara teknis, jagung adalah tehnik yang dimodifikasi secara genetika yang sudah dimodifikasi oleh manusia.
3. Transgenik dapat mengurangi penggunaan pestisida beracun
Teknologi transgenik menghasilkan tanaman yang tahan terhadap hama, salah satunya adalah kapas Bt. Tanaman kapas telah dimasukkan gen bakteri Bacillus thuringinesis agar tahan terhadap serangan ulat.
Kini, gen bakteri Bacillus thuringinesis Bt telah disuntikkan pada gen jagung, beras, dan tanaman pangan lainnya. Melalui teknologi ini, pestisida tidak lagi dibutuhkan.
4. GMO juga bisa meningkatkan kualitas makanan
Melalui teknologi transgenik dan mutasi, kita bisa memodifikasi fitur tanaman secara efektif. Para ilmuwan menggabungkan gen pembawa karakter terbaik di antara tanaman.
Banyak produk transgenik yang berhasil dikembangkan. Salah satunya adalah beras emas. Beras emas merupakan tanaman padi yang mengandung beta karoten sehingga warnanya menjadi kekuningan. Beras ini memiliki kadar vitamin A lebih tinggi dari beras biasa.
5. GMO telah membantu tersedianya makanan bagi manusia di dunia
sekuat apapun kita menolak produk transgenik, manfaatnya tidak terbantahkan. Meningkatnya populasi manusia membuat sektor pertanian harus kerja keras untuk menyediakan makanan.
teknologi penghasil transgenik telah berhasil meningkatkan produksi dalam skala besar. Ini salah satu faktor yang membuat makanan tetap tersedia bagi milyaran orang di muka bumi.
6. ada beberapa kerugian yang disebabkan oleh transgenik
Banyak orang tidak menyukai pengembangan GMO. Pasalnya, tanaman ini dianggap merusak ekosistem. Salah satu produk transgenik, padi Bt, bisa tumbuh dan tahan terhadap hama ulat. Ulat yang terbiasa makan beras, tiba-tiba mati. Dampaknya, populasi ulat bulu akan menurun, dan tentunya akan mengganggu rantai makanan di alam. (populasi ulat punah)
Produk transgenik juga bisa berbahaya dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki alergi tertentu. Misalkan Anda memiliki alergi durian, maka Anda mengkonsumsi apel transgenik yang tidak jelas asalnya. tiba tiba terkena alergi. Ternyata, apel yang Anda makan secara genetis sudah berbaur dengan gen durian.
Comments
Post a Comment